Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tiga Puluh Menit Bodohku di Museum Kota Lama Semarang

30 Juni 2023   06:52 Diperbarui: 1 Juli 2023   07:25 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun SemarangTambaksari tahun 1867 (Foto display Museum Kota Lama Semarang/Dokpri)

Terdengar musik rada ajeb-ajeb, ngajak goyang, euy. Lampu disko warna-warni kerlap-kerlip lagi. Selfie dan wefie lagi.

Halah!

Sementara aku berdiri tampak bodoh di pojok ruangan. Tak tahu harus ngapain. Istri dan kedua anak kami juga begitu.

"Kita pindah ke ruang display." Mbak Pemandu mengarahkan. Lagi, kami bergerak macam kerbau dicucuk hidung.

Di ruang diplay sudah menunggu seorang Mas Pemandu. Dengan suara empuk macam penyiar TVRI tempo dulu, dia menjelaskan timeline Semarang berpa rangkaian foto berkapsion yang terpampang panjang di dinding. 

Aku tak terlalu fokus lagi mendengar. Bukan karena tempo bicara Mas Pemandu macam orang buru-buru karena harus mengejar kereta ke Stasiun Tawang. Tapi karena penjelasannya adalah pengulangan sejarah Semarang sejak masa Mataram, VOC, sampai Hindia Belanda. 

Tadi kisah itu sudah kubabar di atas.

Kunjungan ditutup dengan simulasi naik trem dari Kota Lama menuju Lawang Sewu. Para pengunjung berebut naik ke loko, foto-fotoan, lalu turun lagi. Aku mengamati sambil bertanya-tanya, "Mereka ngapain, ya".

"Sebenarnya pergi ke museum itu untuk apa, sih? Foto-fotoan atau belajar sejarah?" Aku bertanya-tanya lagi sambil mengamati situs instalasi depo trem di bawah teras berlantai kaca. Tampak seperti instalasi bengkel perawatan loko.

Tapi akhirnya ada juga kejutan. Soal alas kaki. Tadi kami lepas dan taruh di rak pintu masuk. Kok ya sekarang rak sepatu itu ada di pintu keluar.  Kok bisa, ya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun