Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tiga Puluh Menit Bodohku di Museum Kota Lama Semarang

30 Juni 2023   06:52 Diperbarui: 1 Juli 2023   07:25 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Spiegel Kota Lama Semarang, kini menjadi Spiegel Bar & Bustro (Dokpri)

Belum sepenuhnya aku bisa menyambungkan tuturan dan tayangan, Mbak Pemandu sudah mempersilahkan untuk foto-fotoan. Pengunjung berebutanlah foto-fotoan dengan pose naik replika perahu. Seolah sedang berlayar di perairan Semarang lampau.

Ah, begitu rupanya teknologi imersif.

Dibolehkan foto-fotoan di museum. Mungkin untuk mengakomodasi kegetolan warganet +62 pamer status di Twitter atau Instagram. Hanya saja, tanpa alasan, dilarang menggunakan kamera profesional.

"Sekarang kita pindah ke ruang imersif."

"Bah! Tadi itu bukan imersif?"

Kami, pengunjung, bergerak mengikuti arahan Mbak Pemandu macam kerbau dicucuk hidung.

Sekali lagi lampu dipadamkan. Lampu disko warna-warni kerlap-kerlip.  Foto Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki tertayang di dua sisi dinding. 

Sumpeh, gue gak faham nape wajah dua tokoh besar yang masih sehat-walafiat itu ada di museum.  Apakah sudah waktunya mereka dimuseumkan?

Film animasi mulai diputar. Di keempat sisi dinding ruangan tertayang suasana Semarang masa lalu, sekitar tahun 800-an. Mula-mula rawa belukar. Lalu muncul bangunan-bangunan pemukiman. 

Pura-puranya kami sedang berada di tengah Semarang lama. Kan, imersif. Tapi aku tak merasa begitu, sih. Malah agak pusing.

Mbak Pemandu mulai bertutur. Tetap dengan tempo dan tone memburu macam tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun