Kereta Banyubiru adalah layanan terbaru PT KAI untuk trip Solo-Semarang bolak-balik. Dioperasikan sejak 1 Juni 2023, dia melengkapi Joglosemarkerto, kereta api lingkar Jawa Tengah yang diluncurkan tahun 2018 silam. Â
Sejak PT KAI meluncurkan Banyubiru di awal Juni lalu, aku langsung mematri niat untuk menjajalnya bila ada kesempatan. Entah itu dari Stasiun Tawang Semarang ke Solo Balapan, atau sebaliknya.
Syukur pada Tuhan, kesempatan itu cepat datangnya. Rabu 21 Juni 2023 lalu, aku dan keluarga menghadiri suatu acara di Solo. Besoknya, Kamis 22 Juni, kami harus transit dulu di Semarang, sebelum melanjut naik kereta ke Gambir Jakarta.
Pada hari Rabu 21 Juni, dalam perjalanan lewat tol dari Semarang ke Solo, aku membeli tiket kelas ekonomi kereta Banyubiru jurusan Solo-Semarang via aplikasi KAI. Empat tiket untuk empat orang, kami sekeluarga inti. Harga per tiket Rp 40,000, sehingga total biaya Rp 160,000.
Besoknya, Kamis 22 Juni, kami berempat sudah bersiap di ruang keberangkatan Stadiun Solo Balapan tepat pukul 10.00 WIB. Kereta dijadwalkan berangkat pukul 10.40 dan tiba di Stasiun Tawang Semarang pukul 12.45. Â Durasi perjalanan 2 jam 5 menit.
***
Setelah mencetak sendiri tiket di mesin tiket stasiun, kami duduk menunggu sebentar di ruang tunggu penumpang.Â
Kebetulan, istriku dan seorang anakku belum mendaftar untuk identifikasi wajah (face recognition). Â Jadilah mereka identifikasi wajah dulu. Cukup dengan memberikan KTP kepada petugas yang bersiap di pintu masuk peron. Setelah data KTP disalin ke sistem KAI, maka untuk seterusnya tak perlu lagi menunjukkan tiket dan KTP kepada petugas pintu peron. Cukup melewati pintu pemindai wajah, palang pintu akan terbuka, lalu langsung masuk.
Tapi saat akan melewati pintu pemindai, wajah istriku belum dikenali kamera. Mungkin  mesin pemindainya sedang kumat isengnya menggodai istriku. Tapi karena aku melotot, istriku akhirnya dibolehkan masuk lewat pintu manual.Â