Sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi rumah-rumah gedung besar. Dulu, pada masa kolonial, kawasan ini adalah pemukiman tuan-tuan Belanda. Setelah kemerdekaan, muncul orang-orang Cina dan beberapa pribumj Jawa sebagai pemukim baru.
Sebagian dari rumah-rumah itu kini telah menjadi rumah tua kosong tanpa penghuni. Beberapa tak terawat dan mengalami pengeroposan di sana-sini. Â Sayang sekali, rumah-rumah bersejarah terlantar begitu.
Di antara yang masih terawat, terdapat rumah keluarga I.J. Kasimo, pahlawan nasional, pendiri Partai Katolik, mantan Menteri Pertanian, juga mantan Menteri Perdagangan pada masa Orde Lama. Beliau antara lain terkenal dengan Kasimo Plan, rencana produksi pangan di Sumatera Timur dalam tiga tahun (1948-1950).
Lalu ada juga gedung asrama guru dan karyawan Marsudirini. Menurut tuturan orang-orang tua, gedung asrama itu dulunya adalah Tangsi Belanda.
Tak terasa, langkah kakiku pagi itu sudah mencapai ujung selatan gang pemukiman tempatku singgah.
Aku segera belok kanan, menyusur gang, kembali ke rumah.
***