Semua itu meningkatkan  keahlian kerja Tiur.  Baik itu keahlian sosial (kepemimpinan, pemecahan masalah, manajemen waktu, riset dan analisis, manajemen proyek) maupun keahlian teknis digital marketing, khususnya kreasi dan eksekusi konten pemasaran di media sosial.Â
Usulan: Magang sebagai Program Prioritas Kampus Merdeka
Empat pelajaran dari magang itu memberi tiga  nilai tambah untuk Tiur.  Peningkatan kompetensi digital marketing,  kesiapan kerja profesional, dan keunggulan kompetitif memasuki dunia kerja.
Terkait keunggulan kompetitif, Mendikbudristek mengungkap rerata waktu tunggu kerja alumni MSIB hanya 1.1 bulan dan gaji pertamanya  1.78 kali UMP. Itu hanya kalah dari performa alumni IISMA dengan waktu tunggu  0.3 bulan, gaji 1.88 kali UMP. [3]
Tapi menurut hematku, ketimbang IISMA yang "mengagungkan kampus luar negeri", MSIB khususnya magang bersertifikatlah yang lebih layak dijadikan program prioritas Kampus Merdeka. Â
Alasannya, pertama, program itu efektif menutup kesenjangan antara kuliah di kampus dan  kebutuhan dunia usaha/kerja.Â
Kedua, Â program itu nyata meningkatkan kemampuan dan kesiapan mahasiswa bekerja sesuai minatnya.
Ketiga, program itu memfasilitasi komunikasi perguruan tinggi dan industri, untuk  menyepakati sistem pendidikan yang menjawab kebutuhan mahasiswa dan industri sekaligus.
Aku bermimpi, lima tahun ke depan mahasiswa Indonesia tak hanya magang di dalam negeri. Tapi juga magang di perusahaan dan lembaga terkemuka di luar negeri.Â
Jika itu terjadi, maka kita tak akan lagi mengagungkan perguruan tinggi luar negeri. Sebaliknya justru orang luar negerilah yang akan mengagungkan perguruan tinggi Indonesia. (eFTe)
Rujukan: