Kedua, warga tani di kampungku sudah menerapkan prinsip work-life balance sejak lama, Â sebelum istilah itu kini populer di lingkungan pekerja kota.
Ketiga,  warga tani di kampungku sejak lama sudah merdeka dari penyakit kerja masa kini, seperti gejala workaholic, toxic productivity, dan quiet quitting. Â
Lalu dengan pola hidup semacam itu apakah warga tani di kampungku berbahagia?
Jawabnya: mungkin, atau semoga begitu. Sebab warga di kampungku dulu lebih sering tertawa ketimbang murung sehari-harinya. (eFTe)
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!