Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Logika dan Etika, Kritik untuk Admin Kompasiana

17 Maret 2023   15:30 Diperbarui: 17 Maret 2023   19:07 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses berpikir logis dan etis (Sumber: qubisa via gramedia.com)

Pertanyaan dasar, apakah suatu tulisan menganjurkan suatu moralitas (menuruti nilai kebaikan), atau immoralitas (melawan nilai kebaikan), atau amoralitas (meniadakan nilai kebaikan)?

Admin Kompasiana mestinya menetapkan AU berdasar antara lain kandungan moralitas. Apakah menawarkan kebaikan atau keburukan?

Jawabannya jelas: menawarkan kebaikan, moralitas tinggi.

Tapi nyatanya tidak selalu demikian.  Saya berikan satu contoh artikel tentang joki akademik yang menjadi AU di Kompasiana baru-baru ini.

Artikel itu membagikan pengalaman seorang joki akademik dalam kerja penyusunan tesis untuk mahasiswa pascasarjana.  Joki itu memilih membantu karyawan tua, usia 30-an akhir sampai 40-an, yang mengikuti kuliah pascasarjana sambil tetap kerja demi mendukung kenaikan pangkat dan jabatan. 

Joki tersebut menilai kerja jokinya sebagai hal baik.  Katanya, dia hanya membantu orang tua yang sedang berjuang memberi kehidupan yang layak bagi keluarganya.

Sampai di situ tak ada masalah.  Karena joki tersebut sedang membuat pembenaran tentang kerja perjokiannya. 

Masalah etika atau moral kemudian muncul saat penulis artikel memberi penilaian bahwa apa yang dilakukan joki itu terbilang menjunjung moral kesejahteran bangsa. Alasannya, joki tersebut selektif dan menyusun tesis sesuai ketentuan karya tulis ilmiah.

Masalahnya, perjokian akademik selamanya tidak pernah dan tidak akan pernah menjadi kegiatan yang bermoral. Perjokian akademik selamanya adalah kegiatan immoral, melawan nilai-nilai kebaikan. Joki dan kliennya sama tahu bahwa perjokian akademiki itu buruk, tapi secara sengaja tetap dilakukan.

Ketika penulis artikel itu mengatakan perjokian "masih menjunjung moral kesejahteraan bangsa" -- dan saya kurang paham apa maksudnya itu -- maka pada saat itu dia telah menganjurkan tindakan immoral.  Atau sekurangnya dia mengajak permisif terhadap tindakan immoral dalam masyarakat.

Implikasinya, Admin lewat AU Kompasiana ikut menganjurkan tindakan immoral. Sesuatu yang tak etis dan jelas bertentangan dengan nilai-nilai moral yang dipromosikan Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun