Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Permenungan Sepanjang Rel: Dari Kebayoran Lama ke Rangkasbitung

3 Maret 2023   04:36 Diperbarui: 3 Maret 2023   14:06 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cisauk, antara Kebayoran Lama dan Rangkasbitung (Dokpri)

Yang jelas, dia tampak santai. Dan menikmati dirinya seperti itu.

Lelaki yang duduk di samping kananku terlelap. Kepalanya menjauh dari kepalaku. Harus begitu.  Sebab aku bukan muhrimnya.

Sedangkan lelaki yang duduk di samping kanannya, di ujung lain bangku, terserap oleh layar ponselnya.

Begitulah suasana gerbongku.

Senyap di balik masker masing-masing. Entah itu tenggelam dalam tidurnya. Atau terserap ke dalam layar ponselnya.

Aku pikir, gerbong kereta api komuter itu telah berubah menjadi ruang pengasingan. Setiap orang hadir di situ sendiri, tanpa melihat kehadiran orang lain. Entah dia tidur, atau terpaku ke layar ponsel.

Gerbong kereta menjadi arena individualisme (Dokpri)
Gerbong kereta menjadi arena individualisme (Dokpri)

Gerbong kereta bukan lagi ruang sosial, seperti di era komuter lama. Saat gerbong kereta masih menjadi arena transaksi dagang, panggung pengamen, relung copet. dan tempat diskusi antar penumpang dalam grup-grup kecil.

Kini, atau setidaknya saat itu, gerbong kereta komuter telah menjadi arena individualisme.

Persis seperti gerbong -gerbong kereta di negara-negara kapitalis maju.

Ah, bukankah negara kita juga sudah dilabel "orang luar" sebagai kapitalis maju?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun