Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bolehkah Memakai Pronomina 'Saya' dalam Teks Skripsi?

9 Februari 2023   12:07 Diperbarui: 11 Februari 2023   11:18 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi teks laporan riset L. Jellinek dengan pronomina "saya" (Dokpri)

"Jangan pakai pronomina persona 'saya' dalam karya skripsi. Itu bahasa informal, subyektif. Bahasa skripsi itu formal, obyektif. Pakai pronomina persona 'peneliti'."

Begitu ajaran dosen mata kuliah "Metode Penelitian Sosial" di kelasku dulu di awal 1980-an. 

Saya ingat betul ajaran itu.  Sampai hari ini.

Sebuah ingatan yang berdasarkan ketaksepakatan. Soalnya waktu itu saya sudah membaca The Social History of an Indonesian Town (Masachussets: The MIT, 1965), laporan riset antropologis Clifford Geertz di Pare, Kediri. Gertz secara konsisten menggunakan pronomina persona "saya" dalam teks laporan itu.  

Pikirku, kalau seorang peneliti kelas dunia macam Geertz saja ternyata memakai pronomina "saya" dalam laporan riset, lalu mengapa saya harus patuh pada ajaran seorang dosen lokal yang laporan risetnya cuma satu yakni skripsi?

Saya tidak sedang merendahkan dosenku. Tapi sedang mempertanyakan kompetensinya. 

Tapi begitulah rupanya gaya selingkung (inhouse style) yang berlaku di Perguruan Tinggi tempatku kuliah waktu itu.

Jadi?

Ya, begitulah. Saya tak boleh mendebat. Karena tak punya cukup pengetahuan untuk adu argumen. Sebab membanding dosenku dengan Geertz jelas bukan argumen logis, melainkan sesat pikir ad hominem.  

Lagi pula, melawan institusi pendidikan waktu itu adalah perbuatan sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun