"Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenan-Nya skripsi ini akhirnya selesai juga."
Jika pernah menulis skripsi, coba periksa lagi "Kata Pengantar"-nya.
Apakah kalimat pertama pada "Kata Pengantar" seperti kutipan di atas?
Jika "Ya", berarti ngawur. Ya "Kata Pengantar", ya penulis skripsi, ya dosen pembimbing. Semuanya ngawur.
Ngawurnya, penulis skripsi tidak paham apa seharusnya isi kata pengantar. Sementara dosen pembimbing tidak pernah memeriksa "Kata Pengantar".
"Kata Pengantar" itu memang bagian skripsi yang nyaris tak pernah dibaca, apalagi dikoreksi, oleh dosen pembimbing.
Alasannya simpel.Â
Pertama, bagian "Kata Pengantar" pada skripsi dinilai tak penting.Â
Kedua, "Kata Pengantar" skripsi ditulis paling akhir, lazimnya setelah dosen pembimbing selesai mengoreksi dan menyetujui isi skripsi.
Barangkali yang tertarik membaca "Kata Pengantar" adalah pasangan hidup, pacar, dan teman-teman dekat. Sekadar memastikan nama mereka disebut di situ.