"Kau tak percaya?"
"Percaya, boru ni rajaku."
"Begitu cerita inong padaku."
Poltak termenung. "Ada rupanya kejadian seperti lagu Di Rondang Ni Bulan I," pikirnya.
"Parbogasan nauli," puji Poltak dalam hati. Dia takjub akan parbogasan, kisah pacaran tulang dan nantulangnya itu.Â
"Eh, Poltak. Lagi pikir apa kau."
Poltak tersentak.
"Benarkah itu, Berta? Kalian akan pindah ke Pangururan?"Â
"Kata among dan inong, begitulah."
Poltak menghela nafas, pelan. "Jadi kita akan terpisah jauh, Berta?" bisiknya dalam hati. Â
"Ah, kita akan berpisah, Poltak." Berta membatin, seakan menjawab.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!