Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mari Kita Hujat Timnas Indonesia

11 Januari 2023   10:04 Diperbarui: 11 Januari 2023   11:58 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sadarkah kita? Ketika kita menghujat Timnas Indonesia, sesungguhnya kita sedang menghujat bangsa sendiri.

Tahu bangsa? Itu imagined community, komunitas terbayang menurut konsepsi Ben Anderson.

Bangsa Indonesia. Sebuah imajinasi politik. Suatu realitas yang hidup sejauh kita bayangkan.

Imajinasi yang teramati sebagai lembaga pemerintah dan non-pemerintah yang dinyatakan sebagai representasi bangsa.

Timnas Indonesia itu adalah non-pemerintah yang menjadi representasi bangsa. Mereka berjuang di bawah panji-panji bangsa. Indonesia Raya, Merah Putih, dan Garuda Pancasila.

Jadi ketika kita bilang "Timnas Indonesia buruk", kita sedang bilang bangsa ini, kita sendiri, buruk.

Hanya saja, karena rata-rata IQ bangsa ini konon 78.49 (2022), maka dipikir Timnas itu sendirilah -- kita pikir dia entitas liyan -- yang buruk.  

Kita lebih suka meremukkan cermin saat dia memantulkan wajah buruk kita. Kita malas berpikir lebih jauh. Pikiran kita hanya sejauh jangkauan pancaindera. Juga kesadaran kita.

Sangat jarang kita berpikir tentang kelemahan bangsa sebagai sistem. Padahal di situlah letak perkara.

PSSI dan Menpora sebagai representasi bangsa -- dan negara dalam arti kuasa politik -- gagal merumuskan suatu grand strategy, strategi besar sepakbola nasional.

Jepang boleh dirujuk untuk strategi besar semacam itu. "Visi 100 Tahun Sepakbola Jepang 1992-2092".  Dua target Jepang tahun 2092: punya 100 klub profesional dan Juara Piala Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun