***
Ah, lupakan Ayah Tuah. Dia terlalu romantis untuk perempuan realistis. :D
Mari kita bicara tentang dua puisi yang sukses bikin aku ngakak guling-guling.
Ini yang pertama. Coba simak selarik dari puisi "Puisi Kita Sore Lalu" (K. 29.11.2022) anggitan Ayu Diahastuti ini:
"Kepada burung-burung gereja yang bertengger di punggung kabel listrik."Â
Indah, puitis banget, kan?Â
Tapi aku ngakak pas baca frasa "punggung kabel listrik". Sebab adakah seutas benda semacam tali punya punggung?
Kabel listrik hanya bisa punya punggung sejauh dia dibayangkan sebagai ular yang punya punggung. Sebab dia vertebrata.
Beda dengan cacing. Walau bentuk tubuhnya bulat panjang macam ular, dia moluska, avertebrata. Jadi gak punya punggung.
Jadi kamu tahu sekarang kenapa aku ngakak baca larik itu, kan? Karena aku membayangkan burung-burung gereja bertengger di punggung ular merentang. Itu ibarat rusa berbaring di punggung singa.
Lagi. Simak dua larik puisi "Tentang Lelaki Berbahaya" (K. 29.12.2022) anggitan Lilik Fatimah Azzahra ini:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!