Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #100] Penyair Dadakan dari Panatapan

21 Desember 2022   20:39 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:39 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dia pintar marumpasa, Gurunami. Pasti bisa bikin puisi juga."  Binsar memberi alasan. 

Belajar dari para kakeknya, Poltak memang pintar marumpasa, berpepatah-petitih Batak.

"Bah, begitu, ya."  Guru Arsenius menatap Poltak.  "Poltak! Bagaimana? Kau siap?"

"Baris-baris ni gaja di rura Pangaloan. Molo marsuru raja dae do so oloan," jawab Poltak dengan umpasa  -- Beriring gajah di lembah Pangaloan. Perintah raja pantang dibantah.

"Ima tutu!" Serentak seluruh murid dan Guru Arsenius mengamini.

"Poltak! Sekolah mempercayakan tugas ini pada kau.  Waktumu dua minggu. Tanggal empatbelas harus selesai.  Kau bikinlah yang bagus, ya.  Ingat, puisi perjuangan kemerdekaan."

"Nauli, Gurunami."

Poltak tiada pahamlah soal puisi. Tapi tugas sudah diterima. Harus dijalankan. Atau SD Negeri Hutabolon akan menanggung malu.

Di rumah. Sepulang sekolah. Jidat Poltak berkerut. Tanda berpikir keras cari ide.

"Poltak! Kau pasti bisa." Teringat dia ujaran Berta yang melangkah di sisinya saat keluar dari halaman sekolah. 

"Doakan aku bisa, pariban na uli basa." Begitu jawaban Poltak yang diganjar Berta, pariban yang baik budi itu,  dengan cubitan di pinggang. Sebuah cubitan penyegar otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun