Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Anies Baswedan Layak Menjadi Presiden Indonesia?

12 Desember 2022   05:01 Diperbarui: 12 Desember 2022   07:26 2680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon presiden 2024 yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan, memberikan sambutan saat Deklarasi Calon Presiden RI Partai Nasdem di Jakarta, Senin (3/10/2022). (MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS.COM)

Untuk konteks Jakarta di masa pemerintahan Anies, indikator-indikator itu antara lain adalah realisasi revitalisasi trotoar, jumlah jembatan penyeberangan orang (JPO), revitalisasi taman kota, jumlah sumur resapan, jumlah unit rumah susun, stadion baru, balap Formula E, luas jaringan transportasi Jaklingko, jumlah peserta OK-OCE terdaftar, dan jumlah dana hibah untuk ormas.

Kedua, mengukur dampak realisasi proyek-proyek pembangunan terhadap taraf sosial-ekonomi masyarakat.  

Dengan ukuran ini maka "rekam jejak" akan muncul berupa indikator-indikator sosial-ekonomi yang berlaku secara nasional. Bisa membanding antar daerah atau melihat posisi dalam konteks Indonesia.

Indikator yang lazim antara lain adalah angka-angka obyektif PDB/kapita, rasio gini pendapatan, tingkat kemiskinan, tingkat kebahagiaan, dan indeks pembangunan manusia (IPM).

Cara kedua inilah yang hendak dipakai di sini. Pertimbangannya, tujuan pembangunan adalah peningkatan kemaslahatan manusia. Karena itu dampak positif sosial-ekonomi realisasi proyek-proyek pembangunan lebih penting ketimbang realisasi proyek itu sendiri.

Sesuatu hasil pembangunan belum tentu memberi manfaat langsung dan nyata. Pendukung Anies bisa saja mengagungkan, misalnya, Jakarta International Stadium (JIS). Tapi non-pendukung bisa mendebat, "Warga Jakarta gak makan lapangan bola."

Ada empat indikator pokok yang hendak digunakan di sini untuk mengukur "jejak rekam" Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta. Rasio Gini, tingkat kemiskinan, tingkat kebahagiaan, dan IPM.

Untuk menjamin obyektivitas, pengukuran "jejak rekam" Anies akan merujuk pada data statistik BPS tahun 2017-2022. BPS adalah sumber tunggal resmi data ekonomi, sosial, budaya, dan politik nasional di Indonesia.

Fakta Rekam Jejak Anies di Jakarta

Empat indikator pokok "jejak rekam" itu menunjuk pada dampak positif atau kemanfaatan realisasi proyek-proyek pembangunan terhadap masyarakat.

Untuk Provinsi DKI Jakarta, dan dalam konteks Indonesia, fakta "jejak rekam" Anies Baswedan sebagai gubernur periode 2017-2022 dapat disajikan sebagai berikut ini.

Indikator Dampak Realisasi Pembangunan terhadap Taraf Hidup Masyarakat di Jakarta dan Indonesia Tahun 2017-2022 (Dokpri)
Indikator Dampak Realisasi Pembangunan terhadap Taraf Hidup Masyarakat di Jakarta dan Indonesia Tahun 2017-2022 (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun