"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya: Why not the best?"-Surya Paloh, 3 Oktober 2022
Alasan di atas disampaikan Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem, dalam pidato pendeklarasian Anies Baswedan sebagai Capres 2024 dari partainya.
Paloh menegaskan "Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan." [1]
Lantas apa yang menjadi ukuran "terbaik" (the best) pada Anies Baswedan, sehingga dia (sangat) layak menjadi (calon) Presiden RI 2024?
"Rekam Jejak" sebagai  Ukuran
“Yang kita tawarkan adalah rekam jejak karya yang senyatanya sudah dilakukan." -Anies Baswedan, 2 November 2022
Anies Baswedan sudah menyodorkan sendiri ukuran "terbaik" bagi dirinya. Itulah "rekam jejak" lima tahun (2017-2022) menjadi gubernur DKI Jakarta. Â
Sekali lagi, "rekam jejak sebagai Gubernur DKI Jakarta". Bukan visi-misi -- dan, karena itu, juga bukan narasi, kata-kata. Â Sebab, kata Anies, rekam jejak bisa diuji, bisa dibahas. Tapi visi dan misi tidak. [2]
Jika "rekam jejak" yang menjadi ukuran, maka dua cara mengukurnya.
Pertama, mengukur realisasi proyek-proyek pembangunan sebagaimana diprogramkan dalam rencana pembangunan. Â
Dengan ukuran ini, maka "rekam jejak" akan muncul berupa indikator-indikator spesifik daerah seperti tingkat (%) realisasi anggaran pembangunan dan tingkat (%) realisasi proyek-proyek pembangunan infrastruktur (materi) dan suprastruktur (non-materi).