Nama-nama perempuan Kompasianer yang ikut nyolek pantat Engkong, tak usahlah disebut namanya di sini. Â Demi menjaga kehormatan Engkong. Takut digosipin ada skandal.
Engkong tidak pernah paham dimana nikmatnya mencolek pantat peyot laki lansia pensiunan. Tapi itulah yang dilakukan para kompasianer tersebut tadi hingga merem-melek ekstasi.
Sebenarnya Engkong sedang tobat untuk tak merespon segala colekan itu. Â Tapi jangankan Engkong, setan saja punya batas kesabaran, bukan?
Maka berdirilah Engkong untuk membalas semua colekan yang tiada sopan-soannya itu. Â
Colekan dari para kompasianer tadi semua menyoal ketak-nongolan Engkong di jajaran nomine best-bestan Kompasianival 2022. Why, kenapa?
Engkong jawab, ya.
Pertama, dari dulu Engkong gak pernah setuju dengan best-bestan Kompasianival itu. Itu sudah pernah Engkong tulis.
Atas dasar apa, coba, kompasianer menetapkan 30 kompasianer sebagai nomine best-bestan. Lalu, nanti pada hari H Kompasianival  membiarkan 24 orang dari mereka menelan rasa kecewa?Â
Tidakkah sadis menunjuk 6 orang sebagai yang terbaik dari 2,469,865 kompasianer? Mau bilang itu fair karena  hasil voting? Hmm, voting itu tirani mayoritas!
Jadi Engkong memang selalu berdoa agar tak jadi nomine best-bestan Kompasianival. Syukurlah, doa Engkong terkabul. Jarang-jarang itu.
Kedua, Engkong itu semacam Lone Ranger di Kompasiana. Tak punya basis massa, semisal WAG Kompasianer, untuk pengusulan nomine best-bestan.Â