Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Duka-lara di 8 dari 14 Tahun Kompasiana

23 Oktober 2022   21:12 Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:46 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halaman muka akun Kompasiana Engkong Felix (Dokpri)

Ah, salah sendiri Engkong gak ikutan bermedsos-ria. Jangan berdalih lansialah. Banyak juga tuh politisi gaek yang genit bermedsos-ria.

Tapi itu soal prinsip, sih. Sekali lagi, prinsip. Prinsip "medsos no, pansos no".  

Lagi pula, kamu yang kini punya akun telegram gak usah sombonglah. Asal tahu saja, Engkong sudah main telegram tahun 1980-an di Kantor Telegram.  Buat ngirim berita genting kepada orangtua: "ANAKMU KRISIS TITIK CEPAT KIRIM WESEL TITIK".

***

Duka-lara lantaran tak bermedsos itu baru satu.  Masih ada yang lain. Engkong bikin daftarnya, ya.

Artikel tanpa apresiasi. Ini terjadi pada tahun awal menulis di Kompasiana (2014). Sedungu apa Engkong sehingga artikelnya gak jadi "Pilihan". Gak usah mikir HL dululah.

Tapi kemudian Engkong sadar, lalu belajar. Menulis di blog keroyokan macam Kompasiana, beda dengan menulis di jurnal ilmiah. Bukan saja dari segi gaya bahasa dan panjang artikel. Tapi terutama dari segi topik artikel. Tidak saja mesti spesifik, tapi harus memenuhi satu atau lebih nilai informasi yang diacu Admin Kompasiana (aktual, menarik, menghibur, bermanfaat, inspiratif, unik).

Copot label. Admin nyopot label "Pilihan" lantaran artikel dinilai sensitif atau berpotensi mencemarkan nama baik seseorang. 

Ada satu kasus yang Engkong tak bisa terima yaitu pencopotan label "Pilihan" pada artikel pelaporan plagiat di Kompasiana. Menurut Engkong plagiator itu sudah mencemarkan nama baiknya sendiri. Jadi apa perlunya dilindungi lagi?

Penghapusan artikel. Engkong pernah mengalami ini. Ada rekan kompasianer yang berkeberatan dengan artikel yang Engkong tulis. Alasannya mendiskreditkan dirinya. 

Setelah melalui adu argumen, demi "hubungan baik sesama kompasianer", Engkong memutuskan menghapus sendiri artikel yang dipermasalahkan.  Sedih rasanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun