Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mengapa Poltak Tak Menikah dengan Psikolog atau Dokter Gigi?

4 Oktober 2022   05:56 Diperbarui: 4 Oktober 2022   09:31 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah. Hanya perempuan dokter gigi yang tahu.

Perempuan psikolog sebelas dubelaslah. Poltak gak kuat bila istrinya lebih perduli pada amigdalanya setiap saat. Seolah-olah tak ada organ vital lain pada tubuh lelaki selain jeroan otak sebesar kacang almond itu.

Tapi ada yang lebih menyakitkan. Poltak gak bakal kuat bila istrinya lebih bernafsu mendengarkan curhatan suami orang ketimbang suami sendiri. Okelah, dia dibayar untuk itu. Lalu apa artinya cinta?

Ah, sudahlah. Poltak bisa saja memberi seribu satu alasan selama seribu satu malam.

Tapi dia tidak bisa mengubah fakta bahwa Berta, istri tunggalnya, bukan seorang psikolog dan bukan juga seorang dikter gigi.

Seandainya Berta seorang psikolog, atau dokter gigi, sudah pasti alasan-alasan di atas tak akan pernah  terpikirkan oleh Poltak. Sebab bukankah cinta akan mengubah cara pandang?

Ah, kalau begitu, bukankah amigdala menjadi sangat vital?

Dan bukankah gigi yang sehat penting untuk memperindah senyum penuh cinta?

Kalau begitu, lupakanlah pertanyaan pada judul artikel ini. (eFTe)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun