Turun dari bus, perempuan itu setengah berlari menghampiri sepasang orangtua yang rupanya datang menjemputnya. Â Poltak clingak-clinguk mencari bayangan Benget. Anak itu belum tiba rupanya.
Lamat-lamat, Poltak mendengar pembicaraan perempuan muda tadi dengan kedua orangtuanya.
"Piye liburanmu nang mBogor, Nduk."
"Apik, Bu. Eh, Mas Joko wis duwe bojo lho, Bu. Uuayu tenan."
"Oala, bentar lagi ibu bakal mantu. Kamu bakal punya ipar, Nduk."
"Bah, "pikir Poltak separuh sesal. "Ternyata perempuan itu adik lelaki muda kemarin. Kenapa pula aku pikir itu istrinya, ya."
"Bang! Sudah sampai kau rupanya!" Benget tiba-tiba muncul, berteriak, dan memeluk Poltak.
Aih, jantan terpeluk jantan. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H