Tepat pukul 01.35 WIB alarm perlintasan kereta berbunyi. Â Kereta malam Jayabaya telah tiba. Berhenti di Stasiun Senen tepat pukul 01.40 WIB. Telat 15 menit. Â Mungkin karena meraba-raba jalan di gelap malam.
Poltak keluar dari mobil menjemput Tiurma ke pintu kedatangan. Â Dari jarak sekitar 20 meter dia melihat anak gadisnya keluar sambil berbincang dengan seorang perempuan paruh baya.Â
"Kamu tadi ngobrol dengan siapa, Nak?" tanya Poltak setelah bersua Tiurma.
"On, itu ibu-ibu tetangga duduk di kereta, Ayah."
"Ngomong apa?"
"Dia memastikan apakah Ayah sudah tiba di stasiun atau belum."
"Dia kenal Ayah?"
"Tidak. Tapi kalau misalnya Ayah belum tiba, dia mau menemani aku di ruang tunggu sampai Ayah tiba."
"Oh, baik sekali."
Poltak tercenung. Â Juga Berta, saat hal itu diceritakan kepadanya. Twringat dia sempat berburuk sangka pada tetangga duduk Tiurma.
Ternyata Tuhan mengirimkan seorang malaikat. Dalam rupa seorang perempuan Jakarta yang baik hati. Dia menjaga Tiurma dalam perjalanan kereta malam dari Malang sampai Jakarta.