Tadi pagi Poltak nyaris naik pitam di Pasar PSPT Tebet Jakarta Selatan.Â
Apa pasalnya?
Begini, wahai para Homo kepoensis. Poltak mau beli bahan-bahan rujak serut: kedondong, mangga muda, ubi rambat, bengkuang, dan pepaya mengkal.
Dasar tidak jodoh, semua bahan itu tak tersedia di lapak Mpok Leha, langganan. "Lagi kosong, Pak Haji," katanya tanpa rasa salah.
Entah sejak kapan Poltak jadi Pak Haji, tak pernah jelas. Yang jelas, wajahnya kusut-masai kecewa.Â
"Ada jambu air, Pak Haji. Segar-segar," Mpok Leha memberi pilihan lain.
Mungkin dia tak tega melihat rona memelas di wajah Poltak. Maksud hatinya menawarkan solusi bahan rujak-merujak.
Tapi Mpok Leha salah. Frasa "jambu air" itu mendadak memicu emosi Poltak. Hampir saja dia memenceti semua tomat dagangan Mpok Leha.
Untunglah Poltak bisa mengendalikan emosi. Berkat latihan intensif menahan diri menghadapi kelakuan Admin K yang super menyebalkan.Â
Bukan tanpa alasan bila Poltak bawaannya mau ngamuk tiap kali dengar frasa "jambu air".