Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Sampah Orang Kaya Versus Sampah Orang Miskin

10 Juli 2022   06:34 Diperbarui: 10 Juli 2022   14:25 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari vivanews.com/maryadi

Poltak misuh-misuh. Gara-gara sampahnya direcehkan Mas Sarip, tukang angkut sampah langganan.

Duduk soalnya begini, wahai para Homo kepoensis.

Poltak baru tahu kalau biaya bulanan angkut sampah di Jalan Amat Buras sama besarnya dengan di Gang Sapi. Sama-sama Rp 70.000 per bulan per rumah.

Padahal Jalan Amat Buras itu tempat mukim orang-orang elite, sedangkan Gang Sapi tempat mukim orang-orang pabelieut. Untuk adilnya, biaya di Gang Sapi mestinya lebih murah, dong. Pantesnya Rp 50,000 gitu.

"Maaf, Pak. Gak bisa gitu." Mas Sarip menolak saat Poltak mengusulkan penurunan biaya angkut sampah, lengkap dengan argumennya.

"Lho, kenapa?"

"Soalnya beda kualitas sampah, Pak."

"Maksudmu?"

"Sampah Jalan Amat Buras masih bisa dipakai dan dijual. Sampah Gang Sapi  sampah beneran."

"Oh, begitu, ya." Poltak kalah argumen lalu masuk rumah dam memberitahu Berta, istrinya, jawaban Mas Sarip.

"Bah, itu artinya si Sarip ngatain kita miskin!" kata Berta singit. Soal kaya miskin perempuan lebih sensitif. 

"Bah, kurang ajar si Sarip!" Poltak meraih muntu dan lari keluar untuk mengepruk jidat Mas Sarip.

Tapi untunglah Mas Sarip sudah pergi, sehingga jidatnya gagal jadi ulekan.

"Si Sarip lari ketakutan, tuh!" lapor Poltak kepada Berta. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun