Ambil kasus Pak Karno (pseudonim)sebagai contoh. Â Pada usia uzurnya, setelah berulang-kali masuk dan keluar rumah sakit, akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat di rumah saja. Â Alasannya, dia tak ingin merepotkan keluarga dan ingin meninggal dengan tenang di tengah keluarga di dalam rumah sendiri.
Coba kita bedah motif Pak Karno itu.Â
Pertama, motif "tidak ingin merepotkan keluarga". Ini motif tindakan rasional instrumental (rasional ekonomi). Pak Karno tidak mau keluarganya menghabiskan lebih banyak lagi uang dan tenaga untuk perawatannya di rumah sakit. Lebih baik uang digunakan untuk biaya sekolah cucu-cucunya dan kebutuhan hidup keluarga.
Kedua, motif "meninggal tenang di tengah keluarga." Â Ini motif tindakan afektif. Pak Karno ingin dirawat dan didampingi keluarga sendiri dengan penuh kasih. Saat tiba waktunya, dia juga ingin keluarganya ikhlas melepas kepergiannya.Â
Ketiga, motif "meninggal di dalam rumah". Â Ini motif nilai. Â Bagi Pak Karno, tempat meninggal dunia paling baik adalah di dalam rumah sendiri. Â Bukan di luar rumah, apalagi di jalanan.itu
Dari tiga motif di atas, motif dominan Pak Karno  adalah  "meninggal tenang di tengah keluarga."  Dua motif lainnya bersifat pelengkap.Â
Karena itu berdasar motifnya, kematian Pak Karno dapat digolongkan sebagai tindakan sosial afektif. Â Tindakan dalam konteks interaksi sosial kasih antara Pak Karno dan anggota keluarganya.
Jelas kiranya  kematian bukan sesuatu yang berada di luar kesadaran manusia.  Setiap individu sadar pada suatu ketika akan berpulang ke rumah Sang Khalik. Kelak, jika waktunya tiba, setiap orang punya angan (harapan), semoga hal itu terjadi pada waktu, di tempat, dan dengan cara terbaik seturut ukuran-ukuran subjektifmya.
***
Momen kematian adalah tindakan sosial terakhir yang mungkin dilakukan setiap individu. Cara, waktu, dan tempat seseorang mati akan menentukan respon orang lain, khususnya anggota keluarga, merespon kematian itu. Â
Apakah keluarga akan menerima kematian anggotanya dengan ikhlas, ditandai dengan kesiapan melakukan upacara pemakaman terbaik sesuai yang mungkin telah dipikirkan sebelumnya?