Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #086] Gurunami, Kami Lelah Bersekolah

16 Februari 2022   19:10 Diperbarui: 16 Februari 2022   19:13 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Sumber: kompas.com/dok. istimewa)

Tapi karena sudah diberi kesempatan bertanya, Poltak tak ingin menyia-nyiakannya.  Cepat-cepat dia angkat telunjuk.

"Ya, Poltak.  Mau tanya apa."

"Santabi, Gurunami. Di dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia ada cerita tentang darmawisata sekolah.  Kami sudah lima tahun bersekolah. Kami lelah, Gurunami. Bolehkah kita berdarmawisata tahun ini?"

"Bah, bagus kali pertanyaanmu, Poltak.  Pak Guru sudah belasan tahun mengajar di sini. Belum pernah juga berdarmawisata." Guru Arsenius menghela nafas sejenak.  Lalu menyapukan pandangan ke seluruh muridnya. "Anak-anak, setuju kita berdarmawisata tahun ini?"

"Setuju, Gurunami," jawab murid-murid serempak, dengan wajah sumringah.  Sebab tak seorangpun dari mereka pernah berdarmawisata. Itu impian mewah yang tak terucapkan.

Kelas langsung ramai oleh kasak-kusuk.  "Ke mana kita darmawisata?"  "Berapa ongkosnya, ya."  "Ke Berastagi saja."  "Ke Medanlah, lihat kapal terbang dan kapal laut." "Ke Siantar saja, ke Kebun Binatang." "Ke Parapat saja, dekat." "Yaah, sekalian ke onan Tigaraja saja kau, beli ikan asin."

"Anak-anak, dengarkan Pak Guru."  Kasak-kusuk langsung terputus. Kelas kembali hening. 

"Darmawisata tak perlu jauh.  Biayanya mahal. Kita ke Parapat saja, mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno.  Dari situ kita naik kapal ke Sibaganding, melihat batu gantung. Kemudian menyeberang ke Tomok.  Melihat makam raja-raja. Bagaimana, setuju?"

"Setuju, Gurunami," jawab murid-murid kompak. Di benak para murid,  kalau Guru Arsenius sudah memutuskan begitu,berarti itulah yang terbaik. Tak perlu lagi dibantah.

"Baiklah, kalau begitu.  Beritahu kepada orangtua masing-masing, pada liburan caturwulan pertama kita berdarmawisata. Agar orangtuamu bisa menyediakan biayanya."

Poltak mengangkat telunjuk lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun