"Langsung pulang, ya. Jangan lama-lama di sana."Â
"Olo, Ompung."
Poltak diingatkan neneknya. Agar tak terlalu lama di Sisorbinanga. Di rumah Berta, paribannya.
"Nanti siang ompungmu yang di Bedagai datang martaon baru."Â
"Olo, Ompung."
Poltak menggantungkan panci dalam bungkus taplak meja di stang sepeda Isinya lauk saksang, tanggo-tanggo, dan nasi putih.  Istilah adatnya lompan juhut dohot indahan na las. Atau sipanganon na tabo, makanan yang enak.
Kemarin neneknya mengambil tiga bagian binda, urunan potong pinahan lobu, babi, untuk menyambut Tahun Baru di Panatapan.
"Tulangmu, Ama Rumiris. Katanya dia rindu makan masakan Ompung," jawab neneknya, ketika Poltak menanyakan tiga bagian binda itu.
"Oi, mau kemana kau Poltak!" Bistok berteriak saat Poltak lewat mengayuh sepeda di depan rumahnya.
"Ke rumah Berta!"