***
Tuhan telah mengirim malaikatnya dalam rupa seorang lelaki paruh baya untuk menolongku dari marabahaya. Seandainya lelaki itu tidak hadir pada waktu yang tepat, artikel ini tidak akan pernah ada.Â
Bagi saya, lelaki itu adalah malaikat, atau mungkin pahlawan, yang hadir di hari Minggu yang cerah waktu itu. Â Saya tak pernah mengenalnya, sebelum kejadian itu, bahkan setelah dia menyelamatkan nyawaku. Waktu itu, setelah menasihati, dia pergi begitu saja masuk hutan kecil di sisi lain saluran irigasi.
Tuhan menghadirkan malaikat-malaikatnya di dekat kita. Dalam rupa orang-orang terkasih dan orang-orang terbenci.Â
Barangkali itu makna sabda Yesus, "Kasihilah musuhmu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri." Â Sebab suatu ketika, musuh yang kau benci, yang mungkin kau tak kenal siapa dia sejatinya, suatu saat bisa saja hadir sebagai malaikat yang menolongmu keluar dari kesusahan.Â
Mungkin dia, malaikat itu, tidak datang di hari Minggu, tapi di hari lain. Kau tak akan pernah tahu saatnya. (eFTe)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI