Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #079] Perginya Seorang Pahlawan Kecil

10 November 2021   06:42 Diperbarui: 10 November 2021   08:21 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase foto oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Sabarlah, inang. Sabarlah," Guru Gayus membujuk ibu Polmer. "Untuk mengenang Polmer," lanjutnya, "sekaligus mengantarnya ke peristirahatan terakhir, ijinkanlah kami menyanyikan sebuah lagu."

Guru Gayus segera balik badan menghadap ke arah murid-murid kelas lima.  "Kita nyanyikan Nang Gumanlunsang Angka Laut," ajaknya. "Alogo, Berta, seperti biasa di Sekolah Minggu, kalian jadi solis."  

Lalu sebuah koor indah dengan suara bening anak-anak mengalun merdu. [1]

Nang gumalunsang angka laut.
Nang rope halisungsung i.
Laho mangharomhon solukki.
Molo Tuhan parhata saut.
Mandok hata na ingkon saut.
Sai saut doi, sai saut doi, sai saut doi.

[Walaupun samudera bergelora.
Sekalipun topan badai melanda.
Tuk menenggelamkan bidukku.
Bila Tuhan berkata jadilah.
Maka sabda-Nya pasti terjadi.
Pasti terjadi, pasti terjadi, pasti terjadi.]

Ndang be mabiar ahu disi.
Mangalugahon solukki.
Ai Tuhanku donganki.
Ai tung godang pe musukki.
Lao mangharomhon solukki.
Sai lao do i, sao lao do i sian lambungki.

[Tiada lagi aku takut.
Mendayung bidukku.
Sebab Tuhanku besertaku.
Sekalipun banyak musuhku.
Hendak menenggelamkan bidukku.
Pasti pergi, pasti pergi dari sisiku.]

Hatop marlojong do solukku tu labuhan na sonang.
Naso adong be dapot hasusahan i.
Tudos tu si nang pardalananki.
Laho mandapothon surgo i.

[Laju cepat bidukku ke labuhan bahgia.
Tempat tiada lagi kesusahan.
Ibarat itulah perjalananku.
Tuk menemukan surga.]

Sipata naeng lonong do ahu.
So halugaan galumbang i.
Tudia ma haporusanki.
Ingkon hutiop tongtong Jesus i.

[Terkadang aku hampir karam.
Tak kuasa melawan gelombang.
Kemanakah ku kan berlindung.
Hanya Engkau Yesus peganganku.]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun