Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

"Memistak" dan "Dipistak" Kompasianer Zaldy Chan

20 Oktober 2021   07:08 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:16 2357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi orang Batak dulu sudah menciptakan kosa kata baru untuk paduan kode bunyi "pist" dan "tak" itu. Itu disebut "pistak" (n), "mamistak" (v, aktif), "ipistak" (v, pasif). 

Nah, saya usul kosa kata "pistak" itu diadopsi jadi kosa kata Bahasa Indonesia. Kata dasar "pistak" (n), kata kerja "memistak" (me + pistak) dan "dipistak" (di + pistak). Kata benda: pistak, pistakan (pistak + an).

Nah, saya membayangkan Uda Zaldy memistak mahasiswi juniornya. "(Pist tak!) Cewek, godain kita, dong." Dulu, pistakan dan ujaran semacam itu jamak. Tak dianggap kurang ajar, pelecehan.

Tapi sekarang, pistakan lelaki pada perempuan pasti dikategorikan catcall, pelecehan seksual. Wah, ngeri! Bisa kena pasal pelecehan seksual. Penjara ganjarannya.

Tapi, walau ada risiko hukum, tetap saja saya ingin memistak Uda Zaldy hari ini. "(Pist tak!) Traktir kita, dong!" Pasalnya pada hari ini, 20 Oktober, Uda Zaldy merayakan hari ulangtahun kelahiran yang ke-N.

Selamat Ulang Tahun untukmu, Uda Zaldy, rekan belajar yang baik di Kompasiana dan Gang Sapi Kenthir. Sehat lahir, batin, dan dompet selalu.  Bijaklah menggunakan sisa kuota usia. (eFTe)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun