Tapi orang Batak dulu sudah menciptakan kosa kata baru untuk paduan kode bunyi "pist" dan "tak" itu. Itu disebut "pistak" (n), "mamistak" (v, aktif), "ipistak" (v, pasif).Â
Nah, saya usul kosa kata "pistak" itu diadopsi jadi kosa kata Bahasa Indonesia. Kata dasar "pistak" (n), kata kerja "memistak" (me + pistak) dan "dipistak" (di + pistak). Kata benda: pistak, pistakan (pistak + an).
Nah, saya membayangkan Uda Zaldy memistak mahasiswi juniornya. "(Pist tak!) Cewek, godain kita, dong." Dulu, pistakan dan ujaran semacam itu jamak. Tak dianggap kurang ajar, pelecehan.
Tapi sekarang, pistakan lelaki pada perempuan pasti dikategorikan catcall, pelecehan seksual. Wah, ngeri! Bisa kena pasal pelecehan seksual. Penjara ganjarannya.
Tapi, walau ada risiko hukum, tetap saja saya ingin memistak Uda Zaldy hari ini. "(Pist tak!) Traktir kita, dong!" Pasalnya pada hari ini, 20 Oktober, Uda Zaldy merayakan hari ulangtahun kelahiran yang ke-N.
Selamat Ulang Tahun untukmu, Uda Zaldy, rekan belajar yang baik di Kompasiana dan Gang Sapi Kenthir. Sehat lahir, batin, dan dompet selalu. Â Bijaklah menggunakan sisa kuota usia. (eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H