Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mandar Balige, Ikon yang Dilupakan dalam Wisata Danau Toba

26 September 2021   18:30 Diperbarui: 26 September 2021   18:42 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Revitalisasi industri tenun Balige itu tentu harus dilaksanakan dalam bingkai visi pengembangan DSP Toba, Marsipature Hutana Be, gotong-royong membangun kampung halaman. Pemerintah Toba dan pengusaha asal KDT, dengan fasilitasi Kementerian Parekraf dan BPODT, mesti tampil di depan sebagai pelaksana. 

Sungguh, kota Balige tanpa sarung tenunnya bukanlah Balige sejati. Kain sarung tenun adalah ikon terpenting, pencitra terkuat untuk kota itu.

Begitu pula, wisatawan belum sah mengunjungi Balige, jika dia tak membawa pulang barang satu dua potong kain sarung tenun Balige. (eFTe)

Rujukan:

[1]  Felix Tani, "Porsea, Saksi Modernisasi tanpa Pembangunan di Tanah Batak", Kompasiana, 11 Juni 2019  

[2] Felix Tani,  "Balige, Kota yang Menyarungi Orang Batak",  Kompasiana, 25 Maret 2019

[3] Felix Tani, "Siborongborong, Daging Kuda dan Sayur Kol", Kompasiana, 9 Februari 2019

[4] Felix Tani, "Tarutung, Kota yang Tumbuh dari Sepohon Durian", Kompasiana,  9 Desember 2019

[5] Felix Tani, "Mengenal 'Negeri Matahari Terbit' di Tanah Batak", Kompasiana, 6  November 2018

[6] Felix Tani, "Samosir, 1 Pulau 2 Batak", Kompasiana, 4 April 2020.

[7] MTF Sitorus, "Pembentukan Golongan Pengusaha Lokal: Kasus Pengusaha Tenun dalam Masyarakat Batak Toba", Analisis CSIS Vol. 29 No. 2 (2000).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun