Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saipul Jamil, Kemiskinan Moral, dan Kekangan Moral

8 September 2021   21:48 Diperbarui: 9 September 2021   16:01 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reaksi pengenyahan itu tak terbatas pada Saipul seorang. Jika ada stasiun televisi atau podcast yang ngotot menampilkannya, maka mereka juga akan menjadi sasaran "reaksi pengenyahan".

Ajar Sosial bagi Peleceh Moral Sosial

Saya akan menjadi orang pertama yang menyingkir, jika ada provokasi untuk melemparkan "batu" pada Saipul Jamil.

Tak seorang manusia pun bersih. Tidak juga saya. Tapi saya tahu, setiap orang dikaruniai Tuhan akal-budi, sebagai modal spritual untuk berikhtiar membenahi moralitasnya. Tak terkecuali Saipul Jamil.

Karena itu kepada Saipul harus diberi kesempatan menjalani ajar sosial, sebagai proses memperbaiki moralitasnya. Kesempatan itulah yang hendak diberikan melalui "reaksi pengenyahan" oleh publik. 

"Reaksi pengenyahan" itu adalah sanksi sosial dari hukum restitutif "ruang sosial semi-otonom". Tujuannya untuk pemulihan sosial bagi Saipul sendiri dan, sekaligus, pembersihan ruang publik dari "polusi amoralitas". 

Bagaimana ajar sosial atau pemulihan itu akan dijalani Saipul, tergantung pada dirinya sendiri. Bisa saja dia misalnya menjadi "donatur bisu"  bagi program pemulihan sosial dan psikologis anak-anak korban pencabulan. 

Bisa melakukan kegiatan sosial kobstruktif apa saja. Tapi janganlah mendadak jadi penyuluh anti-pencabulan anak. Juga janganlah mendadak jadi pengkotbah moralitas. Itu jalan pintas yang sarat kemunafikan. 

Di satu pihak, publik juga harus bersikap adil. Pada waktunya nanti, jika sudah laik sosial, maka Saipul harus diterima  kembali di ruang publik. Begitulah seharusnya suatu masyarakat menegakkan moralitas dan menyehatkan diri secara sinambung.(eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun