Ada yang lebih parah telatnya. Wuri Handoko. Menyesal tak ikut sumbang bait, padahal belum punya baitnya. Khas arkeolog, dia kelamaan menggali fossil kata-kata.
Puisi kolaborasi, hasil perbincangan anarkis delapan Kompasianer kenthir, itu adalah semangat (spirit) sejati Kompasiana. Semangat, jiwa, kebersamaan dan sinergi yang kini terasa memudar di Kompasiana.Â
Akhir-akhir ini, "Rumah Kita Bersama" ini terasa semakin individualistik. Semoga saya keliru. (eFTe).
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H