Kompasianer immortal. Ini derita receh tapi bikin puyeng Min K. Kompasianer immortal ini adalah Kompasianer yang gak ade matinye. Sudah berulang kali akunnya dibunuh, eh, selalu bangkit hidup lagi dengan nama baru yang nggilani.Â
Kasus fenomenal, dulu Mbah Mupeang mati, hidup lagi jadi Tante Corona. Dibunuh, hidup lagi jadi Tante Vaksin. Bunuh lagi, bangkit lagi jadi Tante Euro. Kalau dibunuh lagi, kemungkinan akan hidup lagi jadi Tante Admin K. Kita lihat saja, apakah Min K berani bunuh diri?
Untunglah di tengah penderitaan itu masih ada penghiburan. Itulah kehadiran barisan Kompasianer Guru yang manis-manis, sopan-santun, nurut, dan nrimo. Secara para guru ini sudah terlatih menerima tekanan dan ketidak-adilan dari  Mendiknas dan Kadisdik.Â
Karena itu para guru tercinta ini fine-fine aja disuruh-suruh Min K untuk nulis artikel Topil. Ikut event ini, itu, dan nganu. Â Nanti bisa dapat imbalan kulkas, tipi, emas, pulsa, kupon, merkandais, atau sekurangnya sertipikatlah. Soalnya guru kan gemar membingkai sertifikat.
Yang paling mengharukan, karena heroik, mereka juga fine-fine saja menerima akunnya setia centang hijau, walau sudah menulis ribuan puisi. Aih, hanya guru yang kuat dibegitukan. Â Kalau petani digituin, ya, nrimo juga.(eFTe)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H