Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #045] Nenek Tak Bisa Dibohongi

26 Maret 2021   05:10 Diperbarui: 26 Maret 2021   09:08 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto kolase FT

"Tidak, Ompung."  Poltak menyangkal.

"Jangan bohong kau, Poltak!  Ompung tak bisa dibohongi!"

"Tidak, Ompung."  Poltak menyangkal untuk kedua kalinya.

"Tapainya gagal, Poltak!  Kalau tak kau rogoh-rogoh, pasti jadi!"

"Iya, Ompung."  Poltak mengaku.  Tak perlu seperti Simon Petrus, sampai tiga kali menyangkal tak kenal Yesus.

"Tak jadilah kau makan tapai, Poltak.  Tahankan itu tenggorokanmu bengkak.  Tarhirim teruslah kau!" Nenek Poltak merepet marah karena kasihnya.

"Tunggu saja sampai hari Sabtu.  Nanti beli tapai di pekan Tigaraja," timpal Kakek Poltak datar.  Tanpa rasa, karena bukan tenggorokannya yang bengkak.

"Amang oi amang.  Matilah aku.  Seminggu lagi baru sembuh."  Poltak meratapi nasibnya dalam hati. "Coba aku tak rogoh-rogoh itu tapai," sesalnya.

Tak ada murid di kelas dua yang tahu tentang sebab-musabab bengkak di tenggorokan Poltak.  Tak ada, kecuali Togu.  Tapi dia bukan kelas dua.  Dia tetap di kelas satu, tinggal kelas.

Tadi pagi, sebelum senam pagi bersama, Poltak sempat menyerahkan sepasang sepatu spartakus miliknya kepada Togu. Itu janji Poltak tahun lalu. Sepatu itu pengganti hadiah sepatu sejenis yang harusnya diterima Togu dari ibunya andai dia naik kelas. 

"Tarhirim. Tak kesampaian makan tapai," jawab Poltak saat Togu menanyakan ikhwal tonjolan bengkak di tenggorokannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun