Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Mengulik Kekacauan Tata Bahasa Admin Kompasiana

10 Maret 2021   14:39 Diperbarui: 10 Maret 2021   21:28 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Admin K/Kompasiana

Setelah membaca artikel-artikel khusus topil itu, ternyata yang dimaksud adalah mengambil teladan dari perihidup almarhum Artidjo Alkostar, hakim agung yang terkenal lurus jujur itu.  Kalau itu maksudnya, mengapa tak ditulis "Meneladan Artidjo Alkostar?"  Dalam kbbi.web.id ditulis erti "meneladan" adalah "mencontoh; meniru".

Tapi memang Admin K sudah salah kaprah dari sono. Pada paragraf kedua artikel itu ditulis, "Kompasianer, bagaimana melihat seorang Artidjo? Adakah yang  bisa kita teladani dari sosok ini?" Kalimat terakhir ini keliru, jika merujuk pada pola umum semacam "cintai, memberi cinta; marahi, memberi amarah; patuhi, memberi sikap patuh."

Kalimat "Adakah yang bisa kita teladani dari sosok ini?" mestinya ditata sebagai "Adakah teladan yang bisa kita ambil dari sosok ini?"  Sebab frasa "teladani dari sosok ini" mengandung kontradiksi.  Jika dianalisis maka frasa itu menjadi "memberi teladan dari sosok ini."  Aih, Daeng Khrisna pingsan untuk kedua kali.

Foto: Admin K/Kompasiana
Foto: Admin K/Kompasiana

Tiga: "Cuti bersama dipotong"

Apakah cuti atau cuti bersama bisa dipotong?  Dalam kbbi.web.id ditulis erti "cuti" adalah (1) meninggalkan pekerjaan beberapa waktu secara resmi untuk beristirahat dan sebagainya (2) libur; vakansi. Cuti adalah kata kerja.  Jadi?  Apanya yang dipotong di situ?  

Paragraf pertama artikel Admin K itu menyebut, "Pemerintah akhirnya memutuskan untuk memotong cuti bersama tahun 2021, dari 7 hari hanya tinggal 2 hari, yaitu dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada 12 Mei dan Hari Raya Natal 2021 pada 24 Desember."  Ah, maksudnya ternyata memperpendek masa cuti bersama tahun 2017 dari 7 hari menjadi hanya 2 hari.

Lha, kalau itu maksudnya, mengapa tak ditulis "Masa cuti bersama dipersingkat."  Atau, "Masa cuti bersama diperpendek."  Cuti sebagai masa (waktu) bisa dipersingkat.  Tapi cuti sebagai kegiatan (kata kerja) tidak bisa dipersingkat, apalagi dipotong. Kecuali dipotong menjadi "cut" (Bahasa Inggris).

***

Tiga contoh judul artikel bikinan Admin K itu cukuplah untuk menunjukkan bahwa Admin K juga manusia, bisa salah bisa alpa.  Admin K  doyan mengoreksi judul artikel tajaan Kompasianer.  Tapi terkadang alpa mengoreksi judul artikel tajaan sendiri.  Manusiawi banget itu.

Saya jadi paham mengapa orang seperti Daeng Khrisna tidak diminta untuk menjadi Admin K. Selain sudah terlalu tua, dia terlalu korektif, sehingga akan keteteran melawan mesin Kompasiana.  Admin K harus kerja cepat dan tepat. Kalau salah, ya, manusiawilah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun