Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Perbincangan Dua Ekor Ular tentang Motif di Balik Artikel Utama Kompasiana

4 Februari 2021   20:49 Diperbarui: 4 Februari 2021   22:09 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari puzzle.blogspot.com

(-) "Bangga dan puas walau gak dapat duit?"

(+) "Lha, iya. Kalau dapat duit itu namanya rejeki, Ri. Bukan bangga dan puas."

(-) "Oh, iya. Nada suara loe kesannya dendam banget sama gue."

(+) "Hahaha. Tapi ada juga motif yang kocakoplak.  Buat pamer sama camer, biar hatinya lumer mengiklaskan anak gadisnya dipersunting Kompasianer."

(-) "Ada yang begitu? Berhasil?"

(+) "Kayaknya, sih gagal. Soalnya Ozy dan Gui masih awet jomlo, tuh."

(- & +) "Hahaha."

Perbincangan Ulara dan Ulari mendadak buyar. Seseorang telah menginjak ekor Ulara.

(+) "Woi! Daeng Khrisna! Nyari ide nulis diari, siih nyari aja. Gak usah pake nginjek ekor gue, dong!"

Khrisna: "Aih, itu ekor loe? Gue pikir tadi ekor kadal. Maaf, deh." (Lalu ngacir begitu saja)

(-) "Heran, gue. Kenape sih loe gak gigit balik Si Daeng Khrisna itu?"

(+) "Gimane cara! Dia kan gak punya ekor!" (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun