Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Intuisi, Moda Pikir Merdeka untuk Penulis

4 Februari 2021   16:04 Diperbarui: 4 Februari 2021   19:12 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari intisari.grid.id

Saya beri contoh untuk memudahkan pemahaman. Saat Clifford Geertz melakukan riset di Jawa, mengumpul data untuk buku Involusi Pertanian, dia sebenarnya sedang membanding ekonomi Jawa dan Jepang.  Simpul Geertz, seandainya hasil agroindustri kolonial digunakan untuk pembangunan ekonomi Jawa, bukan ekonomi Belanda, maka ekonomi Jawa telah sama maju dengan ekonomi Jepang.

Tapi, dalam proses riset itu Geertz secara tak sengaja, dan itu adalah serendipitas,  menemukan suatu gejala unik.  Dominasi perkebunan kolonial di Jawa telah menyebabkan semakin banyak warga pedesaan Jawa menumpuk cari nafkah pada terlalu sempit areal sawah.  

Sawah di Jawa menjadi arena ekologi budaya yang melar seperti balon.  Dia menciptakan relasi-relasi sosial-ekonomi yang rumit di dalamnya. Sehingga setiap orang bisa masuk cari nafkah di situ. Kendati dengan hasil yang semakin kecil.  

Oleh Gertz, gejala itu kemudian disebut "involusi pertanian." Itu meminjam istilah "involusi" dari dunia seni ukir yang menyajikan ornamen rumit.

Tanpa intuisi yang kuat, Geertz jelas tidak akan pernah bisa menemukan gejala "involusi pertanian." Jika hanya memperturutkan pikiran rasional, maka sudah pasti dia berhenti pada komparasi ekonomi Jawa dan Jepang.

***

Menulis, bagiku, adalah sebuah proses riset. Karena itu, sama seperti dalam proses riset sosial, saya juga mengandalkan intuisi dalam proses penulisan, katakanlah sebuah artikel.  

Saya melupakan semua metode, teknik, dan tip penulisan yang pernah kuketahui.  Lalu sepenuhnya menerapkan pendekatan "metode tanpa metode."  Hanya dituntun oleh pikiran intuitif. 

Metode tanpa metode yang intuitif itu, bersandar pada prinsip "kepala kosong pikiran terbuka".  Saya menyediakan "ruang kosong" di kepala. Segala informasi yang muncul sepanjang proses menulis artikel, diterima di situ.  

Proses itu akan memercikkan rangkaian serendipitas. Lalu secara keseluruhan, tanpa didisain sebelumnya, serendipitas-serendipitas itu membentuk suatu bangunan tulisan.

Proses berpikir intuitif, serta proses kelahiran serendipitas, adalah pengalaman unik. Dia berbeda dari satu ke lain orang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun