Tapi ada satu kalimat Daeng Khrisna yang tak terbantahkan: "Percayalah pada pengharapan dan biarkan Tuhan mengurapi sisa hidup Anda." Â
Betul, hidup itu adalah sinergi "Iman, Kasih, dan Harapan, dan yang Terbesar adalah Kasih." Â Kasih itu Cinta, manifestasi Iman dan Harapan. Â Tanpa Cinta maka tak punya Iman dan tak punya Harapan.
Maksudnya jelas. Â Jika Poltak mengaku mencintai isteri dan anak-anaknya, maka hal itu harus dibuktikan dengan fakta isteri dan anak-anaknya yang sehat jasmani dan rohani. Â Karena cinta diwujudkan dalam kerja keras, mencari nafkah lahir dan memenuhi nafkah batin isteri dan anak-anak. Sederhananya, begitulah.
Aih, kenapa saya mendadak bersemangat bicara soal cinta, ya. Â Terasa menjijaykan, aku di sini. Harus berhenti sebelum jatuh lebay. Bisa membayangkan muka seseorang yang jijay lebay? (Ya, benar, macam muka jomlo jablay.)
Saya pikir, aku harus berkirim surat kepada Admin K, agar mulai besok kategori "Love" dihapuskan dari Kompasiana.  Saya sudah cukup kehilangan Daeng Khrisna yang doyan tersesat di mari.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H