Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Terbukti Cinta Tak Pernah Mengenyangkan

13 Januari 2021   15:14 Diperbarui: 13 Januari 2021   20:37 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pikir, ada "konsep antara" yang ditambahkan dalam silogisme a'la Daeng Khrisna.  Begini: "Jika cinta maka senang (makanan), jika senang (makanan) maka makan banyak, jika makan banyak maka kenyang."  "Makan banyak" adalah konsep antara yang ditambahkan.  

Tapi apakah benar rasa cinta atau senang pada makanan otomatis menyebabkan seseorang makan banyak sehingga kenyang?  

Tidak, Kawan!  Ada prasyaratnya. Harus punya uang untuk menyediakan makanan yang disenangi itu. Atau, dengan berputih mata, harus pergi ke resepsi perkawinan dengan modal pakaian batik cetak dan amplop berisi Rp 10,000.  Sadis!

Itu sanggahan untuk tesis Daeng Khrisna bahwa "Cinta mengenyangkan lahir".  

Berikutnya, sanggahan untuk tesisnya bahwa   "Cinta mengenyangkan batin." 

Kata Daeng Khrisna, "Cinta melahirkan semangat dan tabah.  Semangat dan tabah adalah makanan batin yang mengenyangkan batin." 

Aih, argumen kurangajar yang cerdas banget.  Dia paham betul, saya punya keyakinan, "Manusia tak hanya hidup dari roti tapi juga dari Sabda."  Dia pikir, Engkong Felix kena skak mat.

Bah! Jangan sukaria dulu, Daeng. Betul bahwa "makan cinta itu mengenyangkan batin."  Tapi, apa jadinya jika kenyang batin tapi lapar lahir? 

Coba pikirkan kalimat dungu dalam novel-novel picisan ini:  "Makan tak kenyang, tidur tak nyenyak. Karena cinta."  Itu benar secara empiris untuk anak SMP dan SMA. 

Nah, terbukti sudah,  "Cinta tak bikin kenyang lahir."  Sekalipun sudah makan sebanyak-banyaknya. Tetap saja tak kenyang dan, karena itu, tak nyenyak. Jatuh sakit, deh, ujungnya.  

Lagi pula, tak ada orang yang pernah kenyang dengan cinta.  Kalau ada yang bilang dia kenyang dengan cinta, maka dia tak perlu cinta lagi, bukan? Cinta itu adalah kategori "mau lagi dan lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun