Segera Poltak, Binsar dan Bistok membentuk formasi segitiga. Titik tengahnya kawanan kerbau. Poltak sekitar 100 meter arah timur laut. Binsar 100 meter arah barat. Bistok 100 meter arah tenggara. Â
Dari antara mereka bertiga, Binsarlah yang menjadi penangkap utama. Alasannya, tubuh Binsar paling tinggi dan larinya sangat cepat. Â Bistok tak bisa lari cepat karena tapak kaki tampahnya. Â Poltak tubuhnya mungil sehingga tak bisa lari cepat menerabas tegakan rumput yang cukup tinggi.
Masing-masing bersiap di posisi. Senjata utama, sarung yang salah satu ujungnya diikat simpul, telah siap di tangan. Â Â
"Siap!" Â Poltak berteriak. Â Â
"Siap!" teriak Bistok menyahut. Â
"Siap!" Â Gong dari Binsar. Â
Perburuan puyuh di Holbung telah dimulai. Â Poltak, Binsar dan Bistok mulai bergerak menyisir rerumputan. Sambil mereka memutar sarung masing-masing di udara layaknya baling-baling. Â
Turrr. Â Seekor puyuh terbang dari depan Poltak, lurus ke arah barat daya.
"Binsar! Tangkap!" Poltak berteriak. Â
Binsar berlari ke arah timur untuk menutup jalur terbang puyuh itu, sambil memutar-mutar sarungnya di udara.
Plok. Puyuh malang itu jatuh pingsan kena sabetan sarung Binsar. Seekor puyuh kini di tangan.