Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #007] Para Pemburu Puyuh Liar

14 September 2020   13:28 Diperbarui: 14 September 2020   21:09 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segera Poltak, Binsar dan Bistok membentuk formasi segitiga. Titik tengahnya kawanan kerbau. Poltak sekitar 100 meter arah timur laut. Binsar 100 meter arah barat. Bistok 100 meter arah tenggara.  

Dari antara mereka bertiga, Binsarlah yang menjadi penangkap utama. Alasannya, tubuh Binsar paling tinggi dan larinya sangat cepat.  Bistok tak bisa lari cepat karena tapak kaki tampahnya.  Poltak tubuhnya mungil sehingga tak bisa lari cepat menerabas tegakan rumput yang cukup tinggi.

Masing-masing bersiap di posisi. Senjata utama, sarung yang salah satu ujungnya diikat simpul, telah siap di tangan.   

"Siap!"  Poltak berteriak.    

"Siap!" teriak Bistok menyahut.  

"Siap!"  Gong dari Binsar.  

Perburuan puyuh di Holbung telah dimulai.  Poltak, Binsar dan Bistok mulai bergerak menyisir rerumputan. Sambil mereka memutar sarung masing-masing di udara layaknya baling-baling.  

Turrr.  Seekor puyuh terbang dari depan Poltak, lurus ke arah barat daya.

"Binsar! Tangkap!" Poltak berteriak.  

Binsar berlari ke arah timur untuk menutup jalur terbang puyuh itu, sambil memutar-mutar sarungnya di udara.

Plok. Puyuh malang itu jatuh pingsan kena sabetan sarung Binsar. Seekor puyuh kini di tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun