Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #005] Sengketa Padang Penggembalaan

9 September 2020   16:30 Diperbarui: 10 September 2020   18:38 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana sekawanan kerbau anak-anak Kampung Toruan sedang  merumput dengan lahapnya.   Di bawah penggembalaan empat orang anak usia sepantaran mereka.

"Itu, kan padang penggembalaan kita.  Berani-beraninya mereka menjajah."  Binsar geram. Suaranya bergetar gusar.

Lembah hijau itu tak terlalu luas.  Tidak cukup untuk puluhan ekor kerbau merumput.  

"Kerbau mereka semuanya duabelas ekor.  Kerbau kita, berapa ini.  Poltak tujuh, Binsar lima, aku empat. Ya, kita punya enambelas ekor."  Bistok menghitung.

"Dengan kerbau mereka, semuanya duapuluh delapan ekor.  Terlalu banyak," timpal Binsar.

Poltak diam menyimak.  Dia belum bisa berhitung secepat Binsar dan Bistok.  Maklum, belum makan bangku sekolah.

"Ayo, kita usir mereka!"  Binsar memberi komando sambil melecut kerbau tunggangannya menuruni lereng bukit menuju lembah.

Poltak, Bistok dan kerbau-kerbau mereka mengikuti dari belakang.

"Oi, ini padang penggembalaan Panatapan.  Pergi kalian dari sini!"  Binsar berteriak kepada anak-anak Kampung Toruan.

"Bah!  Ini bukan tanah ompungmu.  Apa hakmu mengusir kami!"  Tongam, salah seorang anak Toruan yang badannya paling besar, menolak pergi.

"Memang bukan tanah ompung kami.  Bukan tanah ompungmu juga. Tapi dari dulu ini sudah menjadi padang penggembalaan kami.  Kalian penjajah! Pergi kalian dari sini!"  Binsar tidak mau kalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun