Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tragedi Jakarta dan Komedi Anies Baswedan

21 Januari 2020   20:51 Diperbarui: 22 Januari 2020   05:40 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret banjir di Jakarta (Foto: kompas.com)

Begitulah, tanpa bantahan sepatah katapun, Anies telah memutuskan untuk melanjutkan pembebasan lahan bantaran dan sodetan. Tak ada lagi debat normalisasi versus naturalisasi. Karena inti keduanya adalah revitalisasi sungai agar daya tampung dan daya hantar airnya ke laut adaptif terhadap curah hujan ekstrim di Jakarta maupun di hulu.  

Drainase vertikal, sangat baik jika dilaksanakan optimal.  Tidak hanya hitungan ribuan lubang, tapi hitungan juta.  Bagus sekali jika Anies mewujudkan "Jakarta Kota Sejuta Lubang". Kota yang menangkap, menyimpan, dan menggunakan air hujan, seperti Singapura. Bayangkan jika ada sejuta lubang ukuran (1 x 1 x 10) m.  Berarti mampu menampung air 10 m3 x 1,000,000 = 10,000,000 m3.  Kapasitas Stamford Detention Tank Singapura (38,000 m3) kalah jauh. Selain meringankan beban sungai, sejuta lubang drainase itu akan menjadi tabungan air baku kota.

Begitulah, empati sangat diperlukan untuk mewujudkan kinerja Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta yang sebenar-benarnya.  Bukan sebatas narasi "Anies Gubernur Indonesia" (berarti bukan gubernur) atau "Gubernur Rasa Presiden" (berarti bukan presiden).  

Narasi tak akan menjadikan Jakarta melampaui Surabaya dalam kualitas manajemen mitigasi banjir.  Maka Anies harus didukung untuk bekerja, bukan mengumbar narasi yang lama-lama membunuh akal sehat.

Demikian catatan saya, Felix Tani, petani mardijker, menangkap hujan untuk mengairi sawah tadah hujan.(*)
 
Rujukan:
(1)    "Kenapa Massa Pro Anies Baswedan Dibiarkan di Dalam Balai Kota?" tempo.co, 15/1/2020).
(2)    "Kenapa Massa Pro Anies Baswedan Dibiarkan di Dalam Balai Kota?" tempo.co 15/1/2020).
(3)    Akhmad Sahal, "Gubernur Seiman Tapi Amburadul", Cokro TV Youtube Channel.
(4)    Felix Tani, "Anies Baswedan Salah Paham tentang Naturalisasi Sungai di Singapura", kompasiana.com (8/1/2020).
(5)    "Banjir Jakarta, Anies Klaim Naturalisasi Sungai Selesai 2019", tempo.co, 2/4/2019.
(6)    "Sumur Resapan Mampu Kurangi Genangan Air Hingga 50%", medcom.id, 4/12/2019.
(7)    "Membandingkan Data Banjir Jakarta pada 2013, 2015 dan 2020", merdeka.com, 12/1/2020.
(8)    "Beda Pendapat Anies dan Basuki Soal Solusi Banjir Jakarta", tempo.co, 1/1/2020.
(9)    "LIPI Tegaskan Bogor Bukan Penyebab Banjir Jakarta", cnnindonesia.com, 8/1/2020.
(10)    "Jabodetabek Banjir, Curah Hujan 1 Januari 2020 Tertinggi Selama 24 Tahun", detik.com, 2/1/2020.
(11)    "Jokowi: Sampah Sebabkan Banjir, Anies: Di Halim Tak Ada Sampah", tempo.co, 2/1/2020.
(12)    "Banjir di Jakarta, Anies Baswedan: Anak-anak Seneng Main Tuh dan Berenang", chanel9.id, 3/1/2020.
(13)    "Jokowi Anggap Masalah Lahan Hambat Pengendalian Banjir Jakarta Sejak 2017", detik.com, 2/1/2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun