Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tarutung, Kota yang Tumbuh dari Sepohon Durian

9 Desember 2019   09:38 Diperbarui: 9 Desember 2019   15:06 2915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon tarutung atau durian tua (tengah), titik tumbuh kota Tarutung (Foto: screenshot google map)

Selayaknya kiblat itu disatukan dengan Gereja HKBP Dame di Saitnihuta. Karena itulah gereja pertama di Tanah Batak, tempat awal penyebaran ajaran Kristen kepada orang Batak, sebelum Nommensen pindah ke Pearaja. 

Mungkin, Gereja HKBP Dame itu layak dijadikan sebagai simbol Bona Pasogit untuk seluruh umat Gereja Batak Protestan.

Tarutung Silindung barangkali semacam "tanah terjanji" yang terberkati. Di tanah ini ada kolam air panas (belerang) di Hutabarat, mungkin simbol kolam penyembuhan Siloam. Juga kolam air soda di Parbubu, mungkin simbol kolam penyembuhan Bethesda. 

Di tengah tanah ini mengalir Aek Sigeaon yang tak pernah kering, mungkin simbol Sungai Jordan.

Barangkali, saat Nommensen  pertama kali datang tahun 1863 dan berdiri di atas bukit Siatas Barita memandang lembah Silindung yang indah permai, dia berbisik dalam hati, "Inilah Jerusalem Baru!" Maka dia kemudian membangun komplek "Huta Dame" (Jerusalem) di Saitnihuta, tepat di jantung lembah Silindung.

Nommensen, saya pikir, telah meletakkan dasar-dasar teologis Tarutung atau Rura Silindung sebagai "Jerusalem Baru". Tinggal bagaimana Pemda Tapanuli Utara dan Organisasi Gereja HKBP mengembangkannya untuk mewujudkan Tarutung sebagai kiblat ziarah rohani bagi umat Kristen Batak Protestan.

Demikian penceritaan dari saya, Felix Tani, petani mardijker, rindu Tarutung rindu Silibdung, menghabiskan masa kecil sampai remaja di sebuah kampung yang beribukotakan Tarutung.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun