Saya tahu Mas Nadiem terobsesi mewujudkan Edukasi 4.0. Saya tidak menolak itu. Berikan ruang luar-kelas untuk teknologi komunikasi 4.0 itu.Â
Tentu guru dan murid harus diajari strategi dan cara menggunakan teknologi komunikasi 4.0 untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas proses belajar. Agar inovasi tidak menjadi invasi, nelainkan solusi cerdas.
Barang tentu, paparan ini adalah sebuah hipotesis. Bahwa inovasi komunikasi elektronik telah menjadi invasi ke dalam wilauah kedaulatan individu, suatu penjajahan yang merampas kemerdekaan paling hakiki.
Dalam konteks itu, mustahil menciptakan kemerdekaan belajar di sekolah, kecuali seluruh perangkat komunikasi elektronik disingkirkan (detachment) dari ruang-ruang belajar.
Sebuah hipotesis wajib diuji. Pada tataran teori maupun empiri. Artinya, artikel ini terbuka untuk diuji, entah itu dibantah atau dikuatkan. Silahkan saja.
Demikian pendapat saya, Felix Tani, petani mardijker, generasi pra-millenial yang (tampaknya) iri pada generasi millenial.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H