Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Syarat Kemerdekaan Belajar, Singkirkan Perangkat Komunikasi Elektronik

28 November 2019   19:39 Diperbarui: 29 November 2019   08:46 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan tulis, medium kemerdekaan belajar ( Foto Antara/Rosa Panggabean)

Saya tahu Mas Nadiem terobsesi mewujudkan Edukasi 4.0. Saya tidak menolak itu. Berikan ruang luar-kelas untuk teknologi komunikasi 4.0 itu. 

Tentu guru dan murid harus diajari strategi dan cara menggunakan teknologi komunikasi 4.0 untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas proses belajar. Agar inovasi tidak menjadi invasi, nelainkan solusi cerdas.

Barang tentu, paparan ini adalah sebuah hipotesis. Bahwa inovasi komunikasi elektronik telah menjadi invasi ke dalam wilauah kedaulatan individu, suatu penjajahan yang merampas kemerdekaan paling hakiki.

Dalam konteks itu, mustahil menciptakan kemerdekaan belajar di sekolah, kecuali seluruh perangkat komunikasi elektronik disingkirkan (detachment) dari ruang-ruang belajar.

Sebuah hipotesis wajib diuji. Pada tataran teori maupun empiri. Artinya, artikel ini terbuka untuk diuji, entah itu dibantah atau dikuatkan. Silahkan saja.

Demikian pendapat saya, Felix Tani, petani mardijker, generasi pra-millenial yang (tampaknya) iri pada generasi millenial.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun