Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Rabu 17 April 2019, Apakah Tuhan akan Kalah?

27 Maret 2019   14:39 Diperbarui: 27 Maret 2019   15:26 2492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: tribunnews.com

Kalau ditanya apakah kader Partai Allah boleh korupsi, atau mencabuli anak sendiri bertahun-tahun, kira-kira akan bagaimanakah jawabnya Entahlah, karena tidak ada yang bertanya seperti itu.

Sebaliknya jika memilih Capres yang diusung Partai Setan, berarti bersekutu dengan setan.  Upahnya masuk neraka.

Sewaktu panas-panasnya pemilihan kandidat cawapres, dari lingkungan Partai Allah itu pernah ada ijtima ulama yang menyampaikan usulan nama cawapres ulama.  Kata pemrakarsa itjtima itu, yang kini ada di "tanah pelarian", karena hasil itjtima ulama maka nama cawapres itu adalah kehendak Allah.

Hebatnya, capres yang diusung Partai Allah itu menolah hasil itjtima tersebut.  Dia memilih cawapres muda yang bukan ulama dan bukan pula santri.  Maka, boleh dibilang, capres itu telah melawan kehendak Allah. 

Dalam kasus itu, bolehlah ditafsir, Sang Capres telah "menang terhadap Allah".  Karena dia menolak cawapres yang dikehendaki Allah.  Logikanya begitu.  Kalau pakai akal sehat.

Baru-baru ini politisi gaek yang sama bilang bahwa malaikat mendoakan pasangan capres-cawapres jagoannya untuk memenangi Pilpres 2019.  Artinya, dia hendak menyampaikan pesan kepada khalayaknya, bahwa capres-cawapres yang didukung partainya itu akan menang karena sudah didoakan oleh para malaikat Allah.

Para pengikutnya tentu tidak akan mau bertanya kritis:  Bukankah cawapres itu pilihan capres yang notabene manusia?   Sebab cawapres kehendak Allah telah ditolak? 

Jelas politisi gaek itu sedang menggiring masyarakat pada cara pikir masyarakat Tahap Teologis. Pokoknya semua ini kehendak Tuhan.   Tuhan yang telah memilih capres-cawapres itu.  Maka tidak memilih mereka, berarti melawan kehendak Tuhan.

Misalkan ada yang bertanya mengapa Tuhan punya kehendak menetapkan mereka sebagai capres-cawapres, maka orang itu kemungkinan akan dicap kafir.   Tidak percaya pada Tuhan. Nah, siapa pula yang gembira dituduh kafir? Yang berisiko "dari kumpulan terbuang"? (kata Chairil Anwar).

***

Rabu 17 April 2019, Pilpres 2019 akan digelar.   Mari kita tunggu, capres-cawapres mana yang akan terpilih menjadi Presiden dan Wapres RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun