Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siborongborong, Daging Kuda dan Sayur Kol

9 Februari 2019   15:25 Diperbarui: 16 Februari 2019   08:37 2933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pacuan kuda di Siborongborong masa kini (Foto: harianbatakpos.com)

Selain hortikultura sayuran, Siborongborong juga terkenal dengan hortikultura perkebunan yaitu kopi. Bisnis kopi di kota ini bersambung ke daerah produsen lainnya di Humbang, khususnya Lintong Ni Huta, desa produsen Kopi Lintong yang sohor itu.

Siborongborong adalah "ibukota" pedagang pengumpul kopi rakyat, termasuk Kopi Lintong. Dari kota kecil ini biji kopi dikirim ke utara (Medan) dan selatan (Jakarta) untuk kemudian diolah dan diracik menjadi secangkir kopi panas untuk melupakan kepahitan hidup. Mungkin, lho.

Tapi secangkir kopi pahit juga sangat bisa dinikmati, dan dianjurkan begitu, di kedai-kedai kopi tradisional yang terdapat di kota Siborongborong. Pelengkapnya adalah ombusombus, lepat khas Siborongborong, salah satu penciri kota, disamping daging kuda.

Ombusombus tak hanya dijual di kedai kopi. Tapi juga dijajakan dengan bersepeda sepanjang jalan utama dan terminal kota. Sambil berteriak, "Ombusombus las kede!" (Ombusombus masih hangat!). Lazimnya para pelintas akan menghentikan kendaraannya untuk membeli. Dimakan sendiri atau untuk buah tangan.

Kembali ke sayur kol. Karena melimpah dan murah, jenis sayur ini lazim disajikan di rumah-rumah keluarga dan rumah makan. Jika makan di rumah makan, maka ada daging kuda untuk pasangannya. Maka populerlah frasa "makan lauk daging kuda dengan sayur kol".

Kampung Sihombing

Setiap kelompok marga di Tanah Batak punya Bona Pasogit, Kampung Halaman, sendiri.

Sihombing adalah satu kelompok marga yang berkampung-halaman di Siborongborong. Ke dalam kelompok marga Sihombing ini termasuk marga Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit.

Jadi marga Sihombing adalah salah satu penciri untuk Siborongborong. Itu sebabnya dalam lagu asli "Jagal Hoda dohot Kol" ada frasa Boru (Si)Hombing". Bukan Boru Panjaitan yang kampung halamannya di Balige-Porsea,atau Toba Holbung.

Syair lagu "Ombusombus" yang mewartakan kenikmatan makanan khas itu juga memuat frasa "Ai boru Hombing do napaturehon i mansai malo" (Boru (Si)Hombing yang memasak (ombusombus) itu sangat ahli).

Begitulah, jika berjumpa dengan seseorang bermarga Sihombing, langsung tebak saja kampung asalnya: "Dari Siborongborong, ya!". Setidaknya dia akan jawab, "Leluhurku ada di sana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun