Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kali Item dan Gejala Pembangunan Reaktif di Jakarta

31 Juli 2018   08:49 Diperbarui: 31 Juli 2018   08:58 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak pernah dipikir kemungkinan gas metan menumpuk di bawah waring. Lalu bisa saja  meledak di belakang Wisma Atlet. Kan lebih parah kalau sampai kejadian begitu.

Waring tak efektif, ya sudah, semprotkan larutan berisi mikroba pengurai yang bisa menghilangkan bau. Tanpa dipikir dampak mikroba terhadap kehidupan di air kali.

Kosmetik

Keempat, pembangunan reaktif itu cenderung bersifat kosmetik. Lebih fokus pada penanganan dampak ketimbang penyelesaian sumber atau penyebab masalah.

Itulah yang terjadi di Kali Item. Langkah Anies itu dibingkai konsep biutifikasi, per-solek-an. Waring dilengjapi tanaman merambat dan lampu-lampu, itu namanya persolekan.

Setelah pupur gugur, maka tampak wajah buruk. Itu yang akan terjadi di Kali Item, seiring dengan usia waring. Saat waring sobek-sobek katena usia, maka wajah buruk Kali Item akan tampak lebih buruk lagi.

Gejala Jakarta Kini

Sampai di sini, mungkin ada yang bertanya. Apakah bisa menyimpulkan pola pembangunan Jakarta berdasar satu kasus? Dalam hal ini kasus Kali Item?

Jawabnya, sangat bisa. Yang digunakan di sini adalah metode kualitatif studi kasus. Dengan mengambil satu kasus ekstrim. Kali Item tergolong ekstrim karena  sampai melibatkan campur-tangan pemerintah pusat dan menjadi sorotan media internasional.

Berdasar kasus itu terkonfirmasi empat ciri pembangunan reaktif yaitu parsial, ahistoris, acak, dan kosmetik.

Empat ciri tersebut, jika diujikan pafa kasus-kasus lain, akan terbukti juga pada program-program penutupan Jalan Jatibaru untuk penempatan PKL, pemberian ijin operasi pada  becak, dan  koreksi  trotoar Sudirman-Thamrin untuk  memberi akses pada PKL.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun